Reading & Writing are Always Fun

23 April 2015


Kapan terakhir kita membaca buku? Semoga kita tidak terlalu sibuk dengan segala aktivitas hingga lupa membaca buku. Generasi saat ini sepertinya telah melupakan buku, selain buku pelajaran di sekolah yang memang wajib dibaca. Perkembangan zaman digital yang pesat semakin membuat anak muda lebih tertarik dengan segala sesuatu yang ada di internet atau telepon pintar (smartphone) mereka. Itulah sebabnya generasi masa kini sering disebut dengan generasi digital. Ini berdampak pula semakin berkurangnya budaya membaca dan menulis di kalangan generasi muda.

UNESCO tahun 2012 melakukan riset bahwa minat baca orang Indonesia sebanyak 0,001. Hanya 1 dari 1000 orang Indonesia punya minat baca serius. Sekolah Kristen Dharma Mulya bermaksud mempopulerkan membaca dan menulis sebagai gaya hidup siswa masa kini dalam rangkaian acara bertajuk Dharma Mulya’s Book Party pada 24-31 Maret 2015, yang diadakan di lingkungan sekolah. 

Diawali dengan kelas Scrapbook bersama Kak Mayliana Mayasari pada 24 Maret 2015 untuk SMP kelas 7 dan 8, berkreasi menuangkan ide-ide scrapbook yang bercerita dengan sangat menarik. Tak kalah mengasyikkan kelas 4 dan 5 SD dalam acara Mendongeng bersama Kak Ria Enes & Suzan, tanggal 25 Maret. Acara ini bertujuan memotivasi para siswa SD agar semakin gemar membaca melalui dongeng yang dibawakan oleh Kak Ria & Suzan. Anak-anak terlihat antusias sekali saat diajak pula untuk membuat tokoh dongeng hasil kreasi mereka sendiri. Melalui ajakan Kak Ria Enes yang atraktif hingga benar-benar mencuri perhatian mereka. Tak ketinggalan celetukan boneka Suzan yang lucu menambah keriuhan.

Games Review Buku pada 26-27 Maret untuk kelas 7 & 8 SMP menjadi hal yang baru. Acara yang diawali dengan permainan seru hingga selanjutnya mereka mempresentasikan satu buku yang sudah mereka baca beberapa minggu sebelumnya ke teman-teman kelas pada hari itu. Setiap siswa membagikan inspirasi apa saja yang mereka dapatkan dari buku itu. Hingga akhirnya semua juga belajar mengenai buku yang dipresentasikan kawan mereka di depan. Banyak buku menarik ternyata yang menjadi bacaan para siswa. Mulai dari novel yang berlatar belakang sejarah hingga buku-buku non fiksi tentang pengetahuan alam, kesehatan hingga cerita kehidupan sehari-hari yang menambah wawasan dan pengalaman hidup. Inspirasi berikutnya bagi para siswa kelas 4-5 SD dan 7-8 SMP datang dari film adaptasi yang mereka tonton pada 27-28 Maret. Film adaptasi ini harapannya dapat menghibur sekaligus memberikan motivasi juga bahwa dari tulisan buku juga dapat difilmkan dan menjadi tontonan menarik bagi banyak banyak orang.

Sebagai puncak acara, pada 30 – 31 Maret para siswa kelas 4-5 SD & 7-8 SMP mendapatkan bekal menulis dari tim Nulisbuku.com (Jakarta) yang memperlengkapi para siswa untuk berani menuliskan ide-ide mereka. Kak Nabila dan Kak Maya (mentor dari Nulisbuku.com) memberikan bimbingan penuh tentang bagaimana menulis fiksi. Ini tentu menjadi hal yang sangat menarik bagi para siswa. Mereka dapat menggali ide dari mana saja  dan menuangkannya menjadi sebuah tulisan yang menarik. Para siswa juga langsung praktek menulis dan dinilai oleh para mentor. Satu pengalaman yang sangat berharga sekali.

Para orang tua siswa SD & SMP bersama para guru juga mendapatkan motivasi dan bekal dari Kak Brilliant Yotenega (founder Nulisbuku.com) dalam acara Writing to Heal, Writing to Grow (31/3). Sekolah Kristen Dharma Mulya mengharapkan dengan melibatkan orang tua untuk berpartisipasi akan semakin membuat mereka sadar pula pentingnya membaca dan menulis hingga berdampak luar biasa kepada buah hati mereka nanti. Di rumah pun, anak-anak diharapkan untuk rajin membaca buku dan menulis hingga dapat semakin menumbuhkan gaya hidup membaca dan menulis.

Rangkaian kegiatan Dharma Mulya’s Book Party ini harapannya dapat mencetak generasi muda yang lebih aware akan program literasi yang juga sedang digalakkan oleh pemerintah dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Hasil dari kegiatan ini nantinya, karya-karya tulisan para siswa, orang tua dan guru akan diterbitkan menjadi sebuah buku sehingga dapat dinikmati pula sebagai hasil dari suatu proses yang sudah mereka alami bersama.