Refleksi Salib Kristus

19 April 2017


“Darah-MU menyucikan, pulihkan hatiku. Kunyatakan KAU-lah s’galanya. ENGKAU-lah sumber pengharapan.” lagu Karna SalibMu ini terdengar mengalun di auditorium lantai 1 SMA Dharma Mulya Surabaya. Sore itu para siswa dan guru merayakan Paskah. Sebuah lagu yang mengingatkan bahwa di dalam kuasa salib Kristus ada pengharapan baru.

Suasananya terlihat syahdu dengan lagu yang tenang. Ibadah Paskah siap dimulai. Selain para pemain musik, pemimpin pujian, dan tim paduan suara, ketiga penari altar juga siap melayani dengan penuh kesungguhan.

Terlihat mereka menghentakkan kaki, mengayunkan tangan bergerak mengikuti alunan nada pujian. Para penari altar tersebut terlihat berkonsentrasi penuh. Bukan hanya pada gerakan namun lirik lagu yang terkandung. Para siswa yang memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh membuat mereka semakin bersemangat dalam penyembahan kepada Tuhan.

Sebuah drama jelang penyampaian Firman Tuhan sungguh menyentuh. Seorang ayah yang siap menanggung hukuman berat bagi anaknya yang bersalah. Ini ilustrasi tentang anugerah TUHAN yang terbesar kepada Kita, yakni karya keselamatan bagi Kita anak-anak yang dikasihi-Nya. Pdt Fatik Fatimah menguatkan dalam penyampaian firman bahwa Kita perlu berbangga dengan salib Kristus. Melalui salib Kristus, Kita ditebus. Melalui salib Kristus, kelemahan dan penyakit Kita ditanggung-Nya.

“Aku sangat bersyukur dapat melayani Tuhan dan imanku makin diteguhkan.” Seorang penari altar berbisik lirih di dalam hatinya sebagai refleksi diri sore itu.

 

 

Galatia 6:14, “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.”

 

(Perayaan Paskah SMA Kr. Dharma Mulya Surabaya, 13 April 2017)